Alkena & Alkuna: Pengertian, Perbedaan, Dan Contohnya!
Hey guys! Pernah denger istilah alkena dan alkuna di pelajaran kimia? Atau mungkin lagi nyari tau apa sih bedanya kedua senyawa hidrokarbon ini? Nah, pas banget! Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas tentang alkena dan alkuna. Mulai dari pengertian dasar, perbedaan mendasar, sampai contoh-contohnya yang sering muncul dalam soal atau kehidupan sehari-hari. Dijamin setelah baca ini, kamu gak bakal ketuker-tuker lagi deh!
Apa itu Alkena?
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki setidaknya satu ikatan rangkap dua (C=C) antar atom karbonnya. Istilah "tak jenuh" di sini berarti bahwa alkena memiliki jumlah atom hidrogen yang lebih sedikit dibandingkan dengan alkana (hidrokarbon jenuh) dengan jumlah atom karbon yang sama. Adanya ikatan rangkap dua ini membuat alkena menjadi lebih reaktif daripada alkana. Secara umum, alkena dikenal juga sebagai olefin.
Rumus Umum Alkena
Rumus umum alkena adalah CnH2n, di mana 'n' adalah jumlah atom karbon dalam molekul. Misalnya, jika sebuah alkena memiliki 2 atom karbon (n=2), maka rumus molekulnya adalah C2H4 (etena). Rumus ini penting banget buat nentuin jenis alkena berdasarkan jumlah atom karbonnya. Dengan memahami rumus umum ini, kita bisa dengan mudah memprediksi rumus molekul alkena yang lebih kompleks.
Tata Nama Alkena (IUPAC)
Penamaan alkena mengikuti aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) yang sistematis. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Tentukan rantai utama: Rantai utama adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.
- Nomori rantai utama: Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap dua. Tujuannya adalah memberikan nomor terkecil pada atom karbon yang terlibat dalam ikatan rangkap dua.
- Tuliskan nama rantai utama: Nama rantai utama diambil dari nama alkana dengan jumlah atom karbon yang sama, tetapi akhiran "-ana" diganti dengan "-ena". Misalnya, etana menjadi etena, propana menjadi propena, dan seterusnya.
- Tuliskan posisi ikatan rangkap dua: Posisi ikatan rangkap dua ditunjukkan dengan angka yang menunjukkan nomor atom karbon pertama yang terlibat dalam ikatan rangkap dua. Angka ini diletakkan di depan nama alkena. Contoh: 1-butena (ikatan rangkap dua terletak antara atom karbon nomor 1 dan 2).
- Tuliskan nama dan posisi substituen (cabang): Jika ada substituen (gugus alkil atau atom lain) yang terikat pada rantai utama, tuliskan nama dan posisinya seperti pada penamaan alkana. Substituen dituliskan di depan nama rantai utama.
Contoh:
- CH2=CH2: Etena
- CH3-CH=CH2: Propena
- CH3-CH=CH-CH3: 2-Butena
Sifat-Sifat Alkena
Alkena memiliki beberapa sifat fisik dan kimia yang khas. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh adanya ikatan rangkap dua dalam molekulnya.
- Sifat Fisik:
- Alkena dengan jumlah atom karbon sedikit (C2-C4) berwujud gas pada suhu kamar.
- Alkena dengan jumlah atom karbon sedang (C5-C15) berwujud cair.
- Alkena dengan jumlah atom karbon banyak (lebih dari C15) berwujud padat.
- Alkena tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.
- Titik didih dan titik leleh alkena meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon.
- Sifat Kimia:
- Alkena lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap dua. Ikatan rangkap dua ini mudah diputus sehingga alkena mudah mengalami reaksi adisi.
- Alkena dapat mengalami reaksi adisi dengan hidrogen (hidrogenasi), halogen (halogenasi), asam halida (hidrohalogenasi), dan air (hidrasi).
- Alkena dapat mengalami reaksi polimerisasi membentuk polimer.
- Alkena dapat mengalami reaksi oksidasi.
Contoh Alkena dan Kegunaannya
Alkena memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang industri. Beberapa contoh alkena yang penting adalah:
- Etena (C2H4): Digunakan sebagai bahan baku pembuatan polietilena (plastik), bahan pematangan buah, dan anestesi.
- Propena (C3H6): Digunakan sebagai bahan baku pembuatan polipropilena (plastik), alkohol isopropil, dan aseton.
- Butena (C4H8): Digunakan sebagai bahan baku pembuatan karet sintetik dan aditif bahan bakar.
Apa itu Alkuna?
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki setidaknya satu ikatan rangkap tiga (C≡C) antar atom karbonnya. Sama seperti alkena, alkuna juga tergolong senyawa tak jenuh karena memiliki jumlah atom hidrogen yang lebih sedikit dibandingkan dengan alkana dengan jumlah atom karbon yang sama. Keberadaan ikatan rangkap tiga membuat alkuna jauh lebih reaktif daripada alkena maupun alkana.
Rumus Umum Alkuna
Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2, di mana 'n' adalah jumlah atom karbon dalam molekul. Perhatikan bahwa rumus ini berbeda dengan alkena. Misalnya, jika sebuah alkuna memiliki 2 atom karbon (n=2), maka rumus molekulnya adalah C2H2 (etuna). Rumus ini membantu kita mengidentifikasi jenis alkuna berdasarkan komposisi atomnya. Memahami rumus umum ini adalah kunci untuk memprediksi struktur molekul alkuna yang lebih kompleks.
Tata Nama Alkuna (IUPAC)
Penamaan alkuna juga mengikuti aturan IUPAC yang mirip dengan alkena. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Tentukan rantai utama: Rantai utama adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
- Nomori rantai utama: Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap tiga. Tujuannya sama, yaitu memberikan nomor terkecil pada atom karbon yang terlibat dalam ikatan rangkap tiga.
- Tuliskan nama rantai utama: Nama rantai utama diambil dari nama alkana dengan jumlah atom karbon yang sama, tetapi akhiran "-ana" diganti dengan "-una". Misalnya, etana menjadi etuna, propana menjadi propuna, dan seterusnya.
- Tuliskan posisi ikatan rangkap tiga: Posisi ikatan rangkap tiga ditunjukkan dengan angka yang menunjukkan nomor atom karbon pertama yang terlibat dalam ikatan rangkap tiga. Angka ini diletakkan di depan nama alkuna. Contoh: 1-butuna (ikatan rangkap tiga terletak antara atom karbon nomor 1 dan 2).
- Tuliskan nama dan posisi substituen (cabang): Jika ada substituen (gugus alkil atau atom lain) yang terikat pada rantai utama, tuliskan nama dan posisinya seperti pada penamaan alkana. Substituen dituliskan di depan nama rantai utama.
Contoh:
- CH≡CH: Etuna (asetilena)
- CH3-C≡CH: Propuna
- CH3-C≡C-CH3: 2-Butuna
Sifat-Sifat Alkuna
Alkuna memiliki sifat fisik dan kimia yang dipengaruhi oleh keberadaan ikatan rangkap tiga. Berikut adalah beberapa sifat penting alkuna:
- Sifat Fisik:
- Alkuna dengan jumlah atom karbon sedikit (C2-C4) berwujud gas pada suhu kamar.
- Alkuna dengan jumlah atom karbon sedang (C5-C15) berwujud cair.
- Alkuna dengan jumlah atom karbon banyak (lebih dari C15) berwujud padat.
- Alkuna tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.
- Titik didih dan titik leleh alkuna meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon. Secara umum, titik didih dan titik leleh alkuna lebih tinggi daripada alkena dengan jumlah atom karbon yang sama.
- Sifat Kimia:
- Alkuna sangat reaktif karena adanya ikatan rangkap tiga. Ikatan rangkap tiga ini lebih mudah diputus daripada ikatan rangkap dua pada alkena, sehingga alkuna lebih mudah mengalami reaksi adisi.
- Alkuna dapat mengalami reaksi adisi dengan hidrogen (hidrogenasi), halogen (halogenasi), asam halida (hidrohalogenasi), dan air (hidrasi).
- Alkuna dapat mengalami reaksi polimerisasi membentuk polimer.
- Alkuna dapat mengalami reaksi oksidasi.
- Alkuna terminal (alkuna yang ikatan rangkap tiganya terletak di ujung rantai) bersifat asam lemah dan dapat bereaksi dengan basa kuat membentuk garam alkunida.
Contoh Alkuna dan Kegunaannya
Alkuna juga memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri. Salah satu contoh alkuna yang paling terkenal adalah:
- Etuna (C2H2) atau Asetilena: Digunakan dalam pengelasan oksi-asetilen, sebagai bahan baku pembuatan berbagai senyawa organik, dan dalam penerangan.
Perbedaan Utama Alkena dan Alkuna
Setelah membahas pengertian dan sifat-sifat alkena dan alkuna, sekarang kita rangkum perbedaan utama antara keduanya dalam bentuk tabel biar lebih gampang diingat:
| Fitur | Alkena | Alkuna |
|---|---|---|
| Ikatan | Rangkap Dua (C=C) | Rangkap Tiga (C≡C) |
| Rumus Umum | CnH2n | CnH2n-2 |
| Reaktivitas | Lebih reaktif dari alkana, kurang dari alkuna | Sangat reaktif |
| Akhiran IUPAC | -ena | -una |
| Contoh | Etena, Propena, Butena | Etuna (Asetilena), Propuna, Butuna |
Kesimpulan
Oke guys, sekarang kita udah sampai di akhir pembahasan tentang alkena dan alkuna. Intinya, alkena dan alkuna adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua dan rangkap tiga, secara berturut-turut. Perbedaan utama terletak pada jenis ikatan rangkap, rumus umum, dan reaktivitasnya. Alkena memiliki ikatan rangkap dua dan rumus umum CnH2n, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan rumus umum CnH2n-2. Alkuna juga lebih reaktif daripada alkena.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu kamu memahami perbedaan antara alkena dan alkuna dengan lebih baik ya! Jangan lupa, kimia itu asik kok, asal dipelajari dengan santai dan menyenangkan. Semangat terus belajarnya!